Nenek Kami

Posted in By Membaca 0 komentar

Nenek saya kelahiran sukabumi tetapi lama di garut beliau memiliki anak 11 bersaudara dan ibu saya anak ke dua,Nenek kami seorang nenek yang kami banggakan bayangkan saja dari sebelas anaknya itu dia tidak menggunakan tambahan seseorang untuk membantu dirinya dalam hal mengurus anak anaknya bahkan setelah adanya kami cucu cucunya justru jarang sekali di jaga oleh orang tua kami,saya sendiri pun termasuk karena orang tua saya bekerja sehingga nenek saya lah yang menjaga saya,bukan hanya itu tetapi masalah sekolah saja selalu nenek saya yang mendaftarkannya dan yang lebih saya takjub semua cucu cucunya justru di urus oleh nenek kami karena rumah nenek kami dekat dengan orang tua orang tua kami,ya jadi lebih mudah bertemu denga nenek kami atau selalu disana.
singkat cerita Setelah jauh berlalu hingga saya kuliah saya mulai jarang kerumah nenek saya karena setiap kuliah kadang pulang sore atau malem hingga waktu untuk berkunjung terkadang tak menentu,waktu terus berjalan nenek saya mulai sakit sakitan karena memang mempunyai penyakit yang dideritanya memang setiap beberapa bulan sebelumnya selalu sering keluar masuk rumah sakit.suatu ketika saya pulang kuliah saya ingin pergi ke rumah nenek saya pada malam jum’at untuk menitipkan motor dirumah beliau karena seperti biasanya tiap malam jum’at saya melakukan pengajian (yasinan) di mesjid dekat rumah nenek saya lalu saya titipkan motor saya dirumah beliau,nenek saya menyapa seperti biasa menanyakan apakah saya sudah makan,saya pun hanya bilang sudah dan buru buru ke mesjid karena sudah adzan magrib,di saat itu lah saya kecewa pada diri sendiri saya mendengar nenek saya merintih kesakitan memanggil kakek saya dan sepupu saya yang juga berada disana.Saya tetap bergegas ke masji untuk sholat dan Yasinan disana setelah saya pulang kerumah nenek sya saya hanya dikabari nenek saya di bawa kerumah sakit dan yang lebih mengejutkan beliau meninggal dunia dalam perjalanan,ternyata saat adzan maghrib dikumandangkan disaat itulah nenek kami dijemput dan tidak disampingnya justru ketika saya meninggalkannya ke mesjid,beliau pun dimakamkan esok harinya setelah sholat jum’at.semoga alm nenek kami (maemunah) diterima di sisi NYA